Perhatikan 6 Faktor Berikut Sebelum Pengujian Hammer Test
Hammer test merupakan pengujian untuk menilai kwalitas beton yang telah mengeras. Untuk menjalankan pengujian ini dibutuhkan alat concrete test hammer, alat ini yang berperan untuk menguji nilai kwalitas pada beton, alat ini juga dikenal sebagai Swiss Hammer, Schmidt Hammer, atau Rebound Hammer.
Pengujian hammer test dapat dipengaruhi oleh sebagian elemen, berikut elemen yang dapat memberi pengaruh hammer test:
- Jenis agregat
- Jenis semen
- Kondisi permukaan dan kelembaban beton
- Perawatan dan umur beton
- Karbonasi permukaan beton
- Posisi Pengujian
6 Faktor yang Mempengaruhi Hammer Test
Jenis Agregat
Korelasi antara compressive strength beton dan angka pantul (rebound) akan bervariasi dengan penggunaan agregat yang berbeda. Korelasi normal dalam hasil didapatkan dengan menerapkan agregat normal seperti kerikil dan agregat pecah. Pengaplikasian agregat ringan pada beton akan memerlukan kalibrasi khusus untuk menjalani pengujian hammer test.
Jenis Semen
Beton yang terbuat dari semen alumina tinggi mempunyai compressive strength yang lebih tinggi diperbandingkan dengan Semen Portland Lazim. Pengaplikasian semen supersulfat pada beton menurunkan compressive strength sebesar 50% diperbandingkan dengan OPC.
Kondisi Permukaan dan Kelembaban Beton
Hammer Test memberikan hasil terbaik untuk beton tekstur tertutup diperbandingkan dengan beton tekstur terbuka. Beton yang mempunyai honeycomb dan beton non pasir (no fines concrete) tak sesuai untuk diuji dengan concrete hammer test. Kekuatan beton akan berlebih dikala menguji permukaan terapung atau trowell jika diperbandingkan dengan permukaan cetakan.
Permukaan beton yang berair jika diuji akan memberikan nilai daya yang lebih rendah. Kekuatan struktur beton ini dapat lebih rendah sampai 20% daripada beton kering.
Macam Perawatan dan Umur Beton
Seiring berjalannya waktu, daya dan kekerasan beton akan berubah. Kondisi perawatan permukaan beton dan situasi paparan kelembaban permukaan juga memberi pengaruh daya struktur beton hal yang demikian. Untuk beton dengan umur antara 3 hari sampai dengan 90 hari dapat dikecualikan dari akibat umur beton ini. Untuk beton yang berusia lebih tua, dibutuhkan kurva yang dikalibrasi secara khusus.
Karbonasi Permukaan Beton
Kekuatan yang lebih tinggi dihitung dengan hammer test pada beton yang mengalami karbonasi. Diperkirakan 50% lebih tinggi. Jadi hammer test mesti dilaksanakan dengan menghilangkan lapisan berkarbonasi dan pengujian dengan hammer test mesti di atas lapisan beton yang tak berkarbonasi. Untuk menghilangkan karbonasi pada beton ini dapat menerapkan alat carbonation test.
Posisi Pengujian
Imbas jarak vertikal dari dasar pengecoran beton. Imbas jarak vertikal dari dasar pengecoran beton kepada angka rebound sangat signifikan. Umumnya, angka rebound yang lebih tinggi diperhatikan di dekat bagian bawah penempatan beton sebab selama pemadatan fokus agregat akan lebih tinggi di bagian bawah.
Posting Komentar
0 Komentar